Maluku mempunyai seribu pulau lebih sehingga disebut Provinsi Seribu Pulau. Pulau terbesar adalah Seram dan Buru. Dari 10 buah gunung berapi,gunung yang tertinggi adalah Gunung Wetar dengan tinggi 5282 m diukur dari dasar Laut Banda. Gunung tidak berapi ada 24 buah dan yang tertinggi adalah Gunung Binaya (3.055) di Pulau Seram.
Penduduk Maluku Mempunyai falsafah Siwalima, yang artinya masyarakat Maluku berasal dari satu Bapak sebagai sumber manusia. Rumah adat baileu adalah rumah panggung yang lotengnya tidak tertutup. Tangganya ada dua,satu di sisi panjang dan satu lagi di sisi lebar. Tinggi panggung sekitar 1,5 m dengan luas dan ukurun 6 x 15 m2 sampai dengan 9 x 25 m2. Kesenian khasnya adalah tari lenso yang diiringi alat musik tifa dan lagu Toto Buang serta tari Cakalele. Seni ukir klasiknya dapat dilihat pada bentuk parang (sawaluku), tombak bergerigi.
Hasil utama pertaniannya adalah padi, jagung, ubi-ubian , kacang-kacangan, cengkeh, kelapa, pala, cokelat, kopi, kapuk, jambu mete, sayurun dan buah-buahan. Hasil hutannya kayau,damar, kopal, dan rotan, sedangkan hasil peternakannya sapi, kerbau, domba, kambing , babi, dan unggas. Hasil kelautannya nonbudidaya dalah cakalang, kembung, julung, teri, layang, dan selar. Budidaya daratnya adalah ikan mas, nila, dan mujair. selain itu, meraka juga menernakkan kerang mutiara, penyulingan minyak kayu putih,pala, kopra, kayu lapis, atau plywood, dll.
Perhunbungan keluar masuk Maluku bisa di capai melalui udara dan laut. Bandar Udaranya adalah Pattimura dan Namlea. Salah satu pelabuhan lautnya adalah pelabuhan angkatan laut Republik Indonesia yang terletak di Halong, Ambon.
Pahlawan yang terkenal dari provinsi ini adalah ialah Pattimura atau Thomas Matulessy yang lahir pada tahun 1783 di Ambon, yang meninggal karena digantung pada tanggal 16 Desember 1817 dan Martha Christina Tiahahu dari Nusa Laut.
0 Response to "Provinsi Seribu Pulau "
Post a Comment